Kuasi Paroki St. Petrus Manulai mengawali rangkaian proses pemilihan pengurus baru Dewan Pastoral Kuasi Paroki (DPKP) Periode 2026–2029 dengan pendekatan yang berbeda dari biasanya.
Mengusung tema “Mengenal, memahami dan mencintai karya pastoral Gereja Katolik dalam Kelompok Basis Gerejani: menuju Kuasi Paroki yang mandiri, inovatif, inklusif dan transformasi,” seluruh rangkaian kegiatan dirancang bukan hanya untuk memilih pengurus, tetapi juga membentuk paradigma pastoral yang lebih matang, luas, dan kontekstual.
Rangkaian kegiatan dimulai pada Jumat, 5 Desember 2025, dengan pembekalan intensif bagi Pleno DPKP St. Petrus Manulai. Sesi ini dipimpin oleh RD Kanis Pen, pakar pastoral dari Keuskupan Agung Kupang dan melibatkan semua anggota Pleno DPKP. Pembekalan ini menjadi fondasi penting untuk menyelaraskan pemahaman dasar tentang karya pastoral Gereja, khususnya dalam konteks hidup menggereja.
Dalam pembekalan tersebut, para peserta diajak melihat kembali hakikat pelayanan pastoral sebagai karya cinta kasih Allah bagi umat—sebuah panggilan untuk hadir, mendengar, dan menjawab kebutuhan konkret umat dalam semangat sinodal.








Pada hari Sabtu, 6 Desember 2025, proses berlanjut dengan sesi presentasi dan diskusi mengenai 9 isu pastoral yang berkaitan dengan tiga bidang utama: sakramen, ekonomi umat, dan moral Kristiani. Para calon pengurus DPKP diberi kesempatan untuk menganalisis dan mempresentasikan berbagai persoalan pastoral aktual yang dihadapi umat.Sesi ini dipandu oleh para pakar lintas bidang, yaitu: RD Marsel Seludin (Komisi PSE Keuskupan Agung Kupang), RD Kanis Pen, Prof. Dr. Drs. Simon Sabon Olla, M.Hum dan Dr. Mikael Feka, SH., M.Hum.
Sesi ini berlangsung hidup dan kritis. Para calon pengurus didorong untuk tidak hanya memahami isu, tetapi juga mengusulkan arah kebijakan pastoral yang realistis, kreatif, dan berpihak pada umat kecil. Diskusi ini sekaligus menjadi kesempatan menilai kapasitas calon pengurus dalam menganalisis masalah, membangun kerja sama, serta menggagas solusi.




Pada Minggu, 7 Desember 2025, dilanjutkan dengan agenda Sharing Persaudaraan bersama Administrator Kuasi Paroki St. Petrus Manulai RD Andre J Alo. Momen ini menjadi ruang refleksi bersama, memperdalam pengalaman menggereja, dan meneguhkan spiritualitas persaudaraan dan menyatukan langkah kedepan dalam satu pemahaman bahwa Pengurus terutama bukan soal jabatan, tetapi sebuah tugas panggilan untuk berjalan bersama umat dalam semangat sinodalitas.
Puncak seluruh rangkaian kegiatan akan berlangsung pada hari Senin, 8 Desember 2025, bertepatan dengan Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Dalam terang perayaan iman ini, para peserta akan berkumpul di Gereja St. Petrus Manulai untuk mengikuti Ibadah Pemilihan Pengurus DPKP Periode 2026–2029.
Momen ini menjadi simbol penting: Pemilihan pengurus dilakukan dalam suasana doa, memohon penyertaan Bunda Maria agar para pengurus terpilih mampu menjalankan tugas dengan kesucian hati, keterbukaan, dan kerendahan diri sebagaimana dicontohkan oleh Bunda Maria.

Rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai pakar dan pendekatan multidisiplin ini memperlihatkan keseriusan Kuasi Paroki St. Petrus Manulai dalam mempersiapkan pengurus yang tidak hanya mampu bekerja, tetapi juga memiliki kedalaman pemahaman pastoral, kepekaan sosial, kecakapan hukum, dan ketangguhan organisasi.
Dengan semangat “mengenal, memahami, dan mencintai karya pastoral Gereja,” Kuasi Paroki St. Petrus Manulai akan melangkah menuju masa depan sebagai kuasi yang siap menjadi Paroki yang mandiri, inovatif, inklusif, dan transformatif—sebuah wajah Gereja yang hadir dan relevan bagi umat serta masyarakat sekitar.
Selamat berproses.
